BERSYUKUR BERTEMU KEMBALI DENGAN RAMADAN

Bulan Ramadan, bulan suci ummat Islam. Bulan yang selalu dirindukan oleh umat Islam yang taat dan beriman. Semua orang mukmin selalu minta umurnya dipanjangkan dan disampaikan di bulan yang penuh rahmat (kasih sayang) dan magfirah (ampunan) Allah SWT ini. Bahkan pada dua bulan sebelum bulan Al-Qur’an ini tiba, yaitu bulan Rajab dan Sya’ban, umat Islam selalu berdoa; Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah umur kami di bulan Ramadan.”

Dalam satu keterangan disebutkan tentang kepemilikan tiga bulan ini. yaitu  bahwa, bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulan nabi, dan Ramadan adalah bulan ummat Islam. Rajab yang disebut sebagai bulan Allah, karena dalam bulan ini terjadi peristiwa penting perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dari masjdil Haram ke masjidil Aqsha kemudian naik ke sidratul muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT. Dalam peritiwa ini, Nabi Muhammad mendapat oleh-oleh dari Allah berupa perintah shalat lima waktu sebagai bentuk penyembahan kepada-Nya.

Adapun Sya’ban yang disebut sebagai bulan Nabi Muhammad SAW, karena Allah menurunkan ayat tentang perintah bershalawat kepada Nabi pada bulan ini, yaitu pada surah al-Ahzab ayat 56. Dalam ayat yang diturunkan pada akhir bulan sya’ban ini, mengingatkan umat Islam bahwa betapa agung dan mulianya Nabi Muhammad, sampai-sampai Allah memerintahkan kepada umat yang beriman dan malaikat untuk bersalawat kepada Nabi Muhammad. Lebih dari itu, Allah SWT yang memerintahkannya, juga ikut bersalawat kepada Nabi.

Sementara Ramadan disebut sebagai bulannya umat islam, karena bulan Ramadan hanya diberikan kepada umat Islam. Di dalamnya banyak sekali keutamaaan-keutamaan yang bisa diraih khusus oleh umat Islam. Di bulan ini juga Allah SWT, menurunkan rahmat dan ampuan. Semua amal ibadah yang dilakukan umat Islam pada bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. Pada bulan ini juga diturunkannya Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam, sekaligus sebagai pedoman hidup yang akan membawa petunjuk kepada jalan yang benar.

Kalau setiap nabi dan rasul diberikan anugrah oleh Allah SWT sebuah kejadian yang luar biasa berupa Mukjizat yang disaksikan langsung oleh umatnya, untuk meyakinkan mereka bahwa dia adalah seorang nabi dan Rasul yang mengajak mereka kepada ajaran tauhid, akan tetapi betapa banyak umat para nabi dan rasul itu yang tetap dalam kehidupan yang nista dan durjana, serta jauh dari perintah Allah ,  maka Nabi Muhammad SAW dianugrahi Allah SWT Mukjizat yang paling besar, yaitu Al-Qur’an al-Karim. Mukjizat yang terus mejadi pedoman hidup ummat Islam sampai hari kiamat. Al-Qur’an sebagai Mukjizat, terus akan menjadi pedoman Umat Islam sampai hari kiamat, meskipun umat islam tidak sezaman dengan Nabi Muhammad SAW.

Dan yang paling istimewa lagi di dalam bulan Ramadan ini, adalah dengan adanya satu malam kemuliaan (lailatul Qadar). Malam ini merupakan malam yang selalu dijemput kedatangannya oleh umat islam. Malam yang lebih baik dari seribu bulan ini, tidak diberikan kepada umat-umat terdahulu yang usianya sampai beratus-ratus tahun, sehingga dengan usia yang panjangnya, mereka bisa memperbanyak beribadah dan beramal soleh. Tetapi dengan kekuasaan dan keadilan-Nya, Allah SWT memberikan suatu malam untuk umat Nabi Muhammad yang usianya sangat pendek-pendek. Yaitu malam jika digunakan untuk beribadah dan amal soleh, maka akan  lebih baik dari seribu bulan lamanya.

Oleh karena itu, umat Islam harus mampu memaksimalkan pemberian istimewa dari Allah SWT ini, dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas beribadah di bulan suci Ramadan ini. Puasa sebagai ibadah yang utama dalam bulan ini, harus benar-benar dijaga dan dilakasanakan dengan penuh keimanan dan pengharapan akan karunia-Nya, sehingga bisa meraih tujuan utama puasa ini, yaitu menjadi jiwa yang bertakwa.

Komentari Tulisan Ini
-->