
Buku "PERPADUAN KURIKULUM MADRASAH AL-AZHAR KAIRO MESIR DENGAN MADRASAH DEPARTEMEN AGAMA RI PADA JENJANG IBTIDAIYAH" karya Guru MINASI
Secara hiporbolik kurikulum adalah mata anngin atau kompas dari Pendidikan di sekolah. Untuk itu keberadaan kurikulum dapat menempatkan arah dari Pendidikan yang diajarakan dalam sekolah. Adapun pengertian kurikulum menurut Subandijah adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Melihat betapa pentingnya keberadaan kurikulum dalam Pendidikan maka banyak dari tahun ke tahun selalu dikembangakan kurikulum guna menghadapi tantangan jaman. Termasuk kurikulum yang ada di Pendidikan tingkat madrasah Ibtidaiyah selalu mengalami proses perkembangan dan transformasi dan akulturasi dalam berbagai bidang dan kebudayaan.
Buku yang berada ditangan anda ini akan mengulas tentang pola perpaduan kurikulum yang mengedepankan pada akulturasi budaya antar Indonesia dalam hal ini Kementrian Agama dan Timur Tengah dalam hal ini berkiblat pada Pendidikan Madrasah di Kairo, Mesir. Namun budaya dari Barat juga tidak ditinggalkan. Ketiga perpaduan tersebut menjadikan buku ini menjadi unik untuk melihat bagaiman kurikulum mengadopsi dengan berbagai budaya namun bisa berjalan dengan harmonis.
Selain itu buku ini juga menyajikan tatanan praktis dari pola perpaduan tersebut dengan mengambil obyek, Perpaduan Kurikulum, yang dikembangakan dalam Madrasah Ibtidaiyah Negeri Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia yang menerapkan pola perpaduan/kombinasi Departemen Agama RI yang berorientasi pada Kurikulum 2006 atau KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan kurikulum K13 dengan kurikulum Al-Azhar Asy-Syarif Kairo Mesir. Pola perpaduan tersebut juga mengalami berbagai penyesuaian dengan kondisi sosial budaya Indonesia. Penyesuaian tersebut meliputi materi; Materi Al-Azhar Asy Syarif (al-Qur’an (Hafalan 10 Juz), Bahasa Arab, Tarbiyah Islamiyah, Hisab, Imla’ dan Khot), Mataeri Kemenag RI, Materi Dasar Pengetahuan, adalah perpaduan antara materi Materi local, dan Materi Bahasa. Bentuk pola perpaduan yang lain, Perpaduan Pembelajaran, (a) Bahasa Pengantar dalam pembelajaran adalah menggunakan bahasa Arab, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diatur secara bertahap. (b) Menerapkan Sistem Full Day School adalah pembelajaran yang diajarkan dari hari Senin sampai Jum'at mulai dari pukul 06.30-16.00 WIB. Sistem ini memungkinkan siswa berinteraksi dengan para pengajar lebih lama dan dapat menyerap proses pembelajaran khususnya Bahasa Arab dan al-Qur'an dengan lebih cepat. Ketiga, Perpaduan Budaya, merupakan perpaduan budaya Indonesia dan Negara Mesir dengan mengembangkan ruang wacana tentang multikulturalisme dan pendidikan multikultural sebagai sarana membangun toleransi atas keragaman. Multikulturalisme yang dikembangakan dalam Pendidikan madrasah ibtidah ini adalah multikulturalisme yang mengusung gagasan keberagaman ras yang hidup dalam harmoni pluralistik yang melihat keberagaman sebagai pluraritas identitas dan kondisi eksistensi manusia. Sementara itu jika diteropong dari perspektif anthropologi, pola pengajaran model perpaduan kurikulum Mesir dan Depag RI dianggap sebagai transmisi budaya cultural transmission dan pembelajaran sebagai penguasaan budaya cultural acquisition.
Tak ada gading yang tak retak. Penulis merasa masih perlu banyak mengeksplorasai lebih dalam mengenai berbagai pola perpadauan kurikulum yang diterapakan di Madrasah ibtidaiyah, Namun melalui buku ini akan menjadi salah satu role model awal dan refrensi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Kurikulum Madrasah.