MIN 14 Al Azhar Asy-Syarif Gelar Workshop Integrasi Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta di Puncak

Bogor (Humas MIN 14) --- Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkuat karakter cinta dalam kurikulum nasional, MIN 14 Al Azhar Asy-Syarif menggelar workshop bertajuk “Integrasi Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta dalam Kurikulum Nasional”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Jumat–Sabtu, (25–26/07/2025), bertempat di Hotel Grand Ussu, Puncak, Bogor.

 

Workshop ini menghadirkan narasumber dan praktisi pendidikan berpengalaman, antara lain Supadi (Ketua Tim Kurikulum Penmad Kanwil Kemenag DKI Jakarta), Pia Adiprima (praktisi pendidikan dari komunitas Guru Belajar), serta Achmad Nasihi (Pengawas Madrasah Jakarta Selatan). Turut hadir dan membuka kegiatan, Kepala MIN 14 Al Azhar Asy-Syarif, Ru’yat Ismail.

 

Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Ru’yat Ismail menyampaikan bahwa pendidikan bukan sekadar tentang pencapaian akademik, tetapi tentang bagaimana menanamkan cinta dalam setiap proses belajar. “Kurikulum berbasis cinta adalah ruh dari pendidikan yang sejati. Ia mengajarkan anak untuk tidak hanya cerdas, tapi juga berempati dan menghargai kehidupan,” ungkapnya.

 

Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan keberangkatan peserta dari titik kumpul Tol Brigif Jakarta. Para guru dan tenaga kependidikan berangkat mengenakan seragam ondel-ondel hijau sebagai bentuk kebersamaan dan identitas madrasah. Setibanya di lokasi, acara langsung dilanjutkan dengan pembukaan, sesi materi, dan diskusi mendalam terkait transformasi kurikulum nasional melalui pendekatan deep learning.

 

Ahmad Nasihi, selaku pengawas madrasah yang turut hadir, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif kegiatan ini. Ia mengatakan, “Workshop ini membuktikan bahwa madrasah terus bergerak maju. Guru-guru kita tidak hanya dituntut mengajar, tapi juga terus belajar agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.”

 

Selain sesi materi yang berlangsung intensif hingga malam hari, kegiatan ini juga diwarnai dengan peer teaching dan fun game yang bertujuan mempererat kerja sama antarguru serta menghidupkan semangat gotong royong dan kreativitas. Suasana keakraban sangat terasa, terutama ketika seluruh peserta berganti seragam kaos Super Hero dan kerudung biru muda untuk mengikuti sesi permainan pada hari kedua.

 

 

Acara ditutup pada Sabtu siang dengan harapan bahwa hasil workshop ini akan menjadi bekal berharga untuk diterapkan di ruang-ruang kelas. Para peserta pun pulang membawa semangat baru, bukan hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang menanamkan nilai-nilai kasih, empati, dan pembelajaran yang bermakna dalam jiwa anak-anak bangsa. (dm)

Komentari Tulisan Ini

Iklan

Buku Panduan
-->