TERNYATA BAITULLAH PERNAH TIDAK DIKUNJUNGI SAMA SEKALI, KENAPA?

Al-Imam Al-Hafidz Ahmad bin Muhammad al-fasi (w.832 H) dalam kitabnya Syifa l-Gharam bi Akbari Balad al-Haram, yang dikutip oleh Prof.DR.KH. Ali Mustafa Yaqub,MA., menyebutkan tahun pertahun peristiwa terjadi di tanah suci sejak abad pertama sampai abad ke sembilan. Dalam kitab itu disebutkan bahwa Baitullah pernah tidak dikunjungi orang sama sekali. yang disebutkan adalah bahwa berkali kali tidak ada seorangpun yang melakukan wukuf di arafah baik siang maupun malam. banyak kejadian pada masa itu yang memakan korban jiwa antara lain ;

  1. Bentrok jamaah haji Mesir dengan jamaah haji irak
  2. Perang antara jemaah haji Mesir dengan jamaah haji syam
  3. Desak-desakan di disekitar ka'bah yang menewaskan 34 orang
  4. kejadian pada tahun 317 H dimana sekelompok orang qaramithoh yaitu para pengikut Thahir al-Qaramith melakukukan pendokelan maqam nabi Ibrahim kemudinan mengambil Hajar Aswad..kemudian mereka mau mengambil Mizab Talang Emas di atas ka'bah, namun gagal karena tiba -tiba dari arah gunung Abi Qubes meluncur panah yang mengenai orang yang mau mnegambil mizab tersebut. kaum Qaramitih pada tahun itu juga membantai 1700 jamaah haji di masjidil haram, mayat mereka dipakai untuk menimbun sumur zamzam dan dijajajrkan di masjidil haram. sementara di luar masjidil haram qaramtih membunuh 3000 jamaah haji yang berasal dari khurasan dan negara-negra afirika barat. Abu Tahir al-Qaramithia kemudian dilemparkan oleh Allah SW sampai badannya hancur dan mati. Pada tahun itu pula tidak satu orangpun yang melakukan wukuf di Arafah.


Menurut Prof. Mustafa Yaqub, apabila keterangan dalm kitab Syifa itu benar, maka sesungguhnya teror sudah berulang-ulag terjadi di Tanah suci bahkan di Masjidil Haram. Dan pelaku teror itu selalu dilakukan oleh AlQaramthah. Sejak abad ke 9 sampai abad 15. menurutnya, tidak tahu pasti apa yang terjadi di tanah suci, karena kesulitan menemukan referensi yang merekam kejadian-kejadian selama kurun waktu itu. Namun menurutnya, ada kesimpulan sementara bahwa prediksi Nabi Muhammad SWA, di mana Baitullah tidak lagi dikunjungi orang untuk berhaji, tampaknya belum terjadi sampai sekarang. Apabila demikian, maka apakah sebabnya manusia tidak mau lagi mengunjungi Baitullah untuk berhaji ?

Menurut Prof.Musthafa, bahwa ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab;

  1. karena semua manusia sudah melakukan ibadah haji, namun kemungkinan ini tampaknya lemah, karena lazimnya orang sudah melakukan haji , ia ingin kembali melakukan ibadah haji lagi.
  2. Di dunia ini sudah tidak ada lagi orang yang beriman,karena beribadah haji merupakan implementasi keimanan seseorang. Kemungkinan ini didukung oleh hadis lain yang menyatakan bahwa tidak akan datang hari kiamat sampai di muka bumi ini tidak ada lagi orang yang menyebut Allah. "Hari kiamat tidak akan datang sampai tidak seorangpun di muka bumi yang berkata Allah Allah" Namun kemungkinan ini terpatahkan karena ada hadis yang menyatakan bahwa menjelang hari kiamat nanti, iman akan melingkar di Madinah seperti ular melingkar di sarangnya. Rasulullah SAW bersabda;" Sesungguhnya iman seseorang akan melingkar di Madinahseperti ular yang melingkar di sangkarnya" Hadist sahih riwayat Muslin ini, menurut Mustafa Yaqub, menunjukan bahwa masih ada iman di dunia ini meskipun hanya di Madinah. Dan apabila yang masih beriman, tentu ada yang beribadah haji.
  3. Orang tidak mau lagi beribada haji ke Baitullah, karena adanya terorisme yang akan mengancam keselamatan jiwanya. Kemungkinan yang terakhir ini sudah nampak tanda-tandanya sejak 25 tahun terakhir. khususnya apa yang terjadi pada 10 Dzulhijjah 1436/ 24 september 2015 yang lalu di mana di Mina terjadi tragedi yang menewakan 1095 orang, bahkan lebih.
    Menurut Farzad Farhagian, yang dikutip oleh Prof Mustafa, tragedi Mina ini meruapakan sebuah Teror yang dirancang jauh jauh hari. mereka menurutnya, telah mengerahkan lebih dari 500 orang terlatih untuk membantai jamaah haji dengan senjata kimia. Dan masih menurut Farzad Farhagian, bahwa ada rencana yang tidak terlakasana, yaitu sekelompok teroris ISIS akan meledakkan bom dan membunuh orang-orang dari kelopmpok tertentu di perkemahan Arafah dan Mina Targetnya adalah para korban akan beramai-ramai melakukan domo memprotes Pemerintahan Saudi Arabia degan alasana tidak dapat memberikan jaminan keamanan kepada jamaah haji, namun rencana ini gagal, tidak terlaksana.

Menurut Prof Mustafa, jika pernyataan Farzad in benar, maka sejatinya tragedi Mina yang terjadi pada musin haji kemarin itu adal sebuah teror yang terencana. Tetapi anehnya, tidak ada yang menyatakan dan menyebutkan bahwa tragedi Mina ini sebuah teror, kecuali Farzad Farhagian. Dan sebabnya, sangat mudah, karena yang menjadi korban adalah orang Islam. seperti halnya, polisi Israel sering membunuh rakyat Palestina, namun dunia membisu seribu bahasa. Apa yang disampaikan oleh Farzad Farhangian, menurut Prof. Ali Mustafa, ada benar ada salahnya. Demikian pula prediksi penyebab tidak adanya orang yang berkunjung ke Baitullah menjelang kiamat, juga katanya, juga mungkin benar atau mungkin salah. Yang pasti benar adalah hadist yang disebut tadi.

kemudian apakah sekarang, dengan adanya Covid-19 yang melanda dunia, sehingga ummat muslim tidak boleh melaksanakan ibadah haji, termasuk sebuah teror ? Wallahu A'alm.

Akhirnya, menurut Profesor Ali Mustafa Yaqub, seyogianya umat muslim mengambil hikmahnya, agar pada masa yang akan datang , harus lebih mewaspadai akan kemungkinan adanya teror di Tanah Suci yang dilakukan oleh sekelompok tertentu yang ingin mengacaukan prosesi ibadah haji.

Penulis : Ru'yat Ismail (kord.Humas & Penjaminan Mutu MIN 14 Al-Azhar Asy-Syarif)
Sumber : Buku "Teror di Masjid Haram" Prof.DR.KH.Ali Mustafa Ya'qub 

Komentari Tulisan Ini
-->